KAJIAN TERJEMAH AL-QUR’AN
MASJID AS-SHOBIRIN, PONDOK PEKAYON INDAH, BEKASI SELATAN
Oleh: Ruba’i, Lc., M.Pd.I.
أَعُوْذُ
بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
A.
Bacaan di atas biasanya disingkat menjadi ta’awwudz(التَّعَوُّذ) atau isti’adzah (الاِسْتِعَاذَة) [1] artinya memohon
dan meminta perlindungan.
B.
ta’awwudz(التَّعَوُّذ) atau isti’adzah (الاِسْتِعَاذَة) terdiri dari 6 (enam) kata, yaitu:
أَعُوْذُ
– بِ – اللهِ – مِنْ – اَلشَّيْطَانِ – اَلرَّجِيْمِ
C.
Kata (أَعُوذُ) dan (بِ)
adalah idiom/الفِعْلُ الـمُتَعَدِّيّ بِإِحدَى حُرُوفِ
الجَرّ artinya aku berlindung kepada.[2]
D.
Yang dimaksud dengan
aku berlindung adalah dengan berpegang teguh dan erat (أَعْتَصِمُ) serta menolak yang lainnya (أَمْتَنِعُ)
[3]
E.
Dan
mohon perlindungan dari hal-hal yang kita takuti (فَأَعَاذَ
مِمَّا يُخَافُ)
[4]
F.
Di dalam Alquran,
terdapat 6 kata yang berasal dari kata ‘a-wa-dza (عَ-وَ-ذَ)
yaitu:
No
|
Kata
|
Jumlah
|
Surat:ayat
|
Arti
|
1
|
عُذْتُ
بِـ(ـرَبِّيْ)
|
2
|
40:27
& 44:20
|
aku
berlindung kepada (Tuhanku)
|
2
|
أَعُوْذُبِـ(ـاللهِ)
|
7
|
2:67/
11:47/ 19:18/ 23:97-98/ 113:1 & 114:1
|
aku
berlindung kepada (Allah)
|
3
|
يَعُوْذُوْنَ
بِـ(ـرِجَالٍ)
|
1
|
72:6
|
mereka
meminta perlindungan kepada (laki-laki)
|
4
|
أُعِيْذُ(هَا)
بِـ(ـكَ)
|
1
|
3:36
|
aku
mohon perlindungan (untuknya) kepada (Engkau)
|
5
|
(فَـ)ـاسْتَعِذْ بِـ(ـاللهِ)
|
4
|
7:200/
16:98/ 40:56 & 41:36
|
(maka)
berlindunglah kepada (Allah)
|
6
|
مَعَاذَ (اللهِ)
|
2
|
12:23,79
|
aku
berlindung kepada (Allah)
|
|
|
|
|
|
G.
Lafaz Allah disebut
juga Lafzhul Jalaalah لَفظُ الجَلاَلَة
H.
Di dalam Alquran,
terdapat 2 kata berasal dari lafzhul jalaalah yaitu:
اللهُ
– اللهَ – اللهِ – اللَّهُمَّ[6]
No
|
Kata
|
Jumlah
|
Surat:ayat
|
Arti
|
1
|
اللهُ
|
980
|
2:7,10,15,17,19,20….
|
Allah
|
|
اللهَ
|
592
|
2:9,20,26,55,67….
|
Allah
|
|
اللهِ
|
1125
|
1:2/
2:8,22,23….
|
Allah
|
2
|
اللَّهُمَّ
|
5
|
3:26/
5:114/ 8:32/ 10:10 & 39:46
|
Wahai
Tuhan
|
|
|
|
|
|
I.
Allah adalah satu-satunya
Tuhan yang berhak dan wajib kita sembah, Yang Maha Esa, yang bergantung
kepada-Nya segala sesuatu, dan yang menciptakan segala sesuatu.[7]
J.
Lafaz (الله) berasal dari kata (الإِلَهُ) yaitu (المَعْبُوْدُ)
artinya yang disembah.[8]
1.
(المَعبُوْد بِحَقٍّ) Yang disembah dengan Haq, hanya Allah Yang
Maha Esa. Q.S. 47:19[9]
2.
sedangkan (المَعبُوْدُ بِبَاطِلٍ) yang disembah dengan
batil, di antaranya adalah menyembah hawa nafsu. Q.S. 45:23[10]
3.
penyembahan kepada
Allah/ibadah yang sempurna adalah dengan mengedepankan rasa takut dan cinta
(who fear Allah much & love Allah much)
[11]
K.
Di dalam Alquran,
terdapat 4 kata yang berasal dari kata setan (الشَّيْطَان)
yaitu:
الشَّيْطَان
– شَيْطَانًا – الشَّيَاطِين - شَيَاطِيْنِهِمْ[12]
No
|
Kata
|
Jumlah
|
Surat:ayat
|
Arti
|
1
|
الشَّيْطَان
|
68
|
2:36,168,208,268,275
|
Setan
|
2
|
شَيطَانًا
|
2
|
4:117/
43:36
|
Setan
|
3
|
الشَّيَاطِين
|
17
|
2:102/
6:71,112,121
|
Setan-setan
|
4
|
شَيَاطِيْنِـ(ـهِمْ)
|
1
|
2:14
|
Setan-setan
(mereka)
|
|
|
|
|
|
L.
(الشَّيْطَان) berasal dari kata
1.
(شَاطَ يَشِيْطُ بِقَلْبِ ابْنِ آدَمَ) yaitu (مَالَ بِهِ وَأَهْلَكَهُ) [13] artinya
membelokkan dan menghancurkan hati manusia.
2.
atau (شَطَنَ) yaitu (بَعُدَ عَنِ
الْخَيْرِ، أَوْ بَعُدَ غَوْرُهُ فِي الشَّرِّ)[14] artinya jauh dari
kebenaran atau perjalanan jauh dalam kesesatan.
M.
Di dalam Alquran,
terdapat 9 kata yang berasal dari kata ra-ja-ma (رَ-جَ-مَ)
yaitu:[15]
No
|
Kata
|
Jumlah
|
Surat:ayat
|
Arti
|
1
|
(لَـ)ـرَجَمْنَا(كَ)
|
1
|
11:91
|
(tentulah)
kami telah merajam(mu)
|
2
|
(لَـ)أَرْجُمَنَّـ(ـكَ)
|
1
|
19:46
|
(niscaya)(kamu)
akan kurajam
|
3
|
تَرْجُمُوْ(نِ)
|
1
|
44:20
|
(keinginan)
kamu merajam (ku)
|
4
|
(لَـ)ـنَرْجُمَـ(ـنَّكُمْ)
|
1
|
36:18
|
(niscaya)
kami akan merajam (kamu)
|
5
|
يَرْجُمُوْ(كُـمْ)
|
1
|
18:20
|
(niscaya)
mereka akan melempar (kamu) dengan batu
|
6
|
رَجْمًا
(بِالْغَيْبِ)
|
1
|
18:22
|
(sebagai)
terkaan (terhadap barang yang gaib)
|
7
|
رُجُوْمًا
(لِلشَّيَاطِيْنِ)
|
1
|
67:5
|
(sebagai)
alat-alat pelempar (setan-setan)
|
8
|
رَجِيْم
|
6
|
3:36/
15:17,34/ 16:98/ 38:77 & 81:25
|
Terkutuk
|
9
|
الْمَرْجُوْمِيْنَ
|
1
|
26:116
|
Orang-orang
yang dirajam
|
|
|
|
|
|
N.
Kata ar-rajiim memiliki
2 arti, yaitu
2. Ismul-faa’il (اَلرَّاجِم
الَّذِيْ يَرْجُمُ غَيْرَهُ بِالْإِغْوَاء وَالتَّضْلِيْل وَإِلْقَاء النَّفْس فِي
الْمَتَالِف)
[17]yang sesat
dan menyesatkan, menghancurkan diri sendiri dan orang lain.
O.
Dari uraian di atas
dapat disimpulkan bahwa:
1. Manusia
adalah al-makhluuq al-dha’iif (ciptaan yang lemah) yang selalu membutuhkan
perlindungan dari al-Khaaliq al-Qawiyy (Pencipta yang Maha Kuat) yaitu
Allah ta’ala.
2. Permohonan
perlindungan yang diminta oleh manusia adalah berlindung dari:
a. Da’wah kepada (jahiliyah/kebodohan)
yaitu ajakan dari orang-orang yang menolak dan meremehkan perintah Allah ta’ala
(2:67),
b. Permintaan
yang tidak diketahui hakikatnya (11:47 & 12:79),
c. Bisikan,
godaan dan kehadiran setan yang berakibat malas membaca al-Qur’an, (16:98), salat,
berdzikir, belajar agama, menghadiri pengajian, dan amal saleh lainnya, bahkan
bersemangat dalam kemaksiatan (3:36/ 7:200/ 12:23/ 16:98/ 23:97-98/ 41:36 &
114:1-6),
d. Orang-orang
yang sombong dan kafir (40:27,56),
e. Siksaan
orang-orang zhalim (19:18/ 44:20 & 113:1-5)
3. Larangan
ber-ta’awudz kepada jin (72:6), karena manusia menginginkan keamanan,
tetapi ta’awudz itu menambah kengerian dan ketakutan (زَادُوْهُمْ خَوْفًا وَذَعْرًا)[18] (خَوْفًا وَإِرْهَابًا وَرَعْبًا) [19]dosa dan
kesalahan manusia. Seperti perbuatan orang-orang arab jahiliyah ketika
melewati suatu lembah, mereka mengatakan dengan keras:
أَعُوذُ
بِسَيِّدِ هَذَا الْوَادِيِّ مِنْ سُفَهَاءِ قَوْمِهِ[20]
(Aku
berlindung kepada tuan penunggu lembah ini dari kebodohan kaumnya).
Ayat
ini merupakan larangan dan peringatan keras kepada siapapun yang meminta
pertolongan kepada penyihir (السَّحَرَة),
dukun, dan yang semisalnya.
[21]
4. Larangan
ber-ta’awudz kepada orang-orang yang sudah meninggal, karena mereka
tidak dapat memberikan manfaat dan menolak mudharat.[22]
5. Boleh
ber-ta’awudz kepada manusia terhadap hal-hal yang mereka mampu dari
permasalahan dunia.[23]
6. Setan
adalah sifat yang dimiliki oleh iblis, yang selalu membelokkan dan
menghancurkan hati manusia, menjauhkannya dari kebenaran menuju kesesatan, yang
diusir dan dilaknat oleh Allah, yang sesat dan menyesatkan, yang menghancurkan
diri sendiri dan orang lain.
7. Setan
(iblis) adalah musuh abadi manusia, jadikanlah dia sebagai musuh (35:6).
8. Manusia
yang merugi adalah mereka yang menjauh dari al-Qur’an dan menjadi teman karib
iblis (43:36-37).
9. Manusia
yang beruntung adalah mereka yang beriman, beramal saleh, saling menasehati
dalam kebenaran, dan kesabaran (103:1-3).
Daftar pustaka
1)
إعراب القرآن وبيانه
لمحيي الدين الدرويش، بيروت: دار ابن كثير، ط7، سنة 1420 هـ/1999 مـ
2)
التفسير الموضوعي لسور
القرآن الكريم لنخبة من علماء التفسير وعلوم القرآن تحت إشراف مصطفى محمد،
الإمارات العربية المتحدة: جامعة الشارقة، ط1، سنة 1431 هـ/2010 مـ
3)
التفسير الميسر لنخبة
من العلماء تحت إشراف صالح بن عبد العزيز بن محمد آل الشيخ، المدينة المنورة: مجمع
الملك فهد لطباعة المصحف الشريف، ط2، سنة 1430 هـ/2009 مـ
4)
القاموس الإسلامي
للناشئين والشباب لمحمد علي الهمشري وآخرين، الرياض: مكتبة العبيكان، ط1، سنة 1418
هـ/1997 مـ
5)
القرآن الكريم وترجمة
معانيه إلى اللغة الإندونيسية، ترجمة مجمع الملك فهد لطباعة المصحف الشريف –
المدينة المنورة، 1423هـ
6)
القرآن الكريم وترجمة
معانيه إلى اللغة الإنكليزية ترجمة محمد تقي الدين الهلالي ومحمد محسن خان، مجمع
الملك فهد لطباعة المصحف الشريف – المدينة المنورة، 1417هـ
7)
القول المفيد على كتاب
التوحيد لمحمد بن صالح العثيمين، الرياض: دار العاصمة، ط1، سنة 1415 هـ
8)
المعجم المفهرس لألفاظ
القرآن الكريم لمحمد فؤاد عبد الباقي، بيروت: دار الفكر، ط4، سنة 1414 هـ/1994 مـ
9)
معجم اللغة العربية
المعاصرة لأحمد مختار عمر وآخرين، القاهرة: عالم الكتب، ط1، سنة 1429 هـ/2008 مـ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar